My Diarry

Welcome to My Diary

Kamis, 01 Maret 2012

Bidadari Dunia Mencari Cinta Sejati-Nya


Bismillah........

Dahulu aku sempat bertanya Pada Nya..
Siapakah gerangan yang akan berjalan berdampingan denganku..

Siapakah nanti yang akan bersama mengajakku menuju syurga yang ku rindu..

Siapakah nanti yang bersama-sama membina buah hati dari rahimku..



Sahabat jiwaku…

Kini Allah berikan jawabannya..

Kamulah sang pendamping pilihanNya..

Kamulah yang akan membawaku menuju syurga yang kita rindu bersama..

Dan kamulah yang akan menjadi rekanku dalam membina buah hati jembatan menuju Ridha Ilahi…



Sahabat jiwaku…

Aku bersyukur kini telah bersamamu..

Bimbing aku dengan kelembutan tegur sapamu…

ingatkan aku dengan kalimat santun dari hatimu…

do’akanku menjadi madrasah luar biasa untuk anak yang akan lahir dari rahimku…



Sahabat jiwaku…

Kini tanggung jawab ayah telah digantikan engkau..

tak apa jika di awal kamu masih agak kaku..

karena aku tahu kamu bisa lebih dari itu..

ada ketertarikan yang terpancar darimu…

dan karena itu pula aku memilihmu menjadi sahabat jiwaku..



Sahabat hatiku..

akupun sama denganmu..

tadinya aku ragu apakah aku seseorang yang cocok untukmu..

tapi ketika aku melihatmu saat ta’aruf dulu..

aku seperti melihat diriku ada padamu..



Sahabat hatiku…

Kan ku jaga dirimu dengan kelembutan yang ibu ajarkan padaku…

Kan ku ingatkan dengan ketegasan yang ayah beri dulu...

Kuatkanku dengan senyuman dan ingatkanku dengan hangatmu…

Dan jadikan aku sebagai suami dan ayah terbaik dari keluarga kita…



Sahabat hatiku…


Aku berazzam pada diriku sendiri…

Untuk menjadi seseorang yang berarti..

Untuk menjagamu dalam kehidupan…

Membimbingmu dalam ketaatan…

Dan menyemangatimu dalam kesusahan..

Mari sahabat hatiku…

genggam erat tanganku..

kan ku bawa engkau turut serta dalam mengarungi dunia..

bersama menuju ridha dan berkah dariNya…

Berani Mencintai, Berani Menikahi. Yo, siapa yang siap????

Berani Mencintai, Berani Menikahi. Yo, siapa yang siap????
Sadar gak ya, selama ini mudah kita mencintai.. Namun kita tak berani untuk mengambil langkah pasti?

Berbeda dengan sepasang sandal yang hanya punya aspek kiri dan kanan, menikah merupakan persatuan dua manusia, pria dan wanita. Dari anatomi saja sudah tidak sebangun, apalagi urusan jiwa dan hatinya. Kecocokan, minat dan latar belakang k
eluarga bukan jaminan segalanya akan lancar.. Lalu apa?

Kalau kita berani mencintai, sejatinya kita sedang belajar untuk bertindak dewasa. Mengapa? Karena MENIKAH adalah proses pendewasaan. Dan untuk memasukinya diperlukan pelaku yang kuat dan berani. Berani menghadapi masalah yang akan terjadi dan punya kekuatan untuk menemukan jalan keluarnya.

Kedengarannya sih indah, tapi kenyataannya? Harus ada ‘Komunikasi dua arah’, ‘Ada kerelaan mendengar kritik’, ‘Ada keikhlasan meminta maaf’, ‘Ada ketulusan melupakan kesalahan,dan Keberanian untuk mengemukakan pendapat’.

Sekali lagi, apa sudah selesai sampai disini saja dalam hal cinta-mencintai? Salah...

Ketika memutuskan untuk siap mencintai, selanjutnya kita harus bersiap memasuki pintu gerbang cinta yang sebenarnya. Ya. gerbang itu bernama PERNIKAHAN. MENIKAH bukanlah upacara yang diramaikan gending cinta, bukan rancangan gaun pengantin ala cinderella, apalagi rangkaian mobil undangan yang memacetkan jalan.

MENIKAH adalah berani memutuskan untuk berlabuhnya cinta, ketika ribuan kapal pesiar yang gemerlap memanggil-manggil……

MENIKAH adalah proses penggabungan dua orang berkepala batu dalam satu ruangan dimana kan diuji sejauh mana pembuktian cinta mereka yang sebenarnya.

Karena MENIKAH adalah proses pengenalan diri sendiri maupun pasangan kita. Tanpa mengenali diri sendiri, bagaimana kita bisa memahami orang lain…?? Tanpa bisa memperhatikan diri sendiri, bagaimana kita bisa memperhatikan pasangan hidup…??

Karena MENIKAH sangat membutuhkan keberanian tingkat tinggi, toleransi sedalam samudra, serta jiwa besar untuk ‘Menerima’ apa yang ada dan apa adanya.

Siapa yang berani mencintai, maka harus bersiap untuk menikahi...

Bukankah dengan menikah, mereka akan disejajarkan Rasululloh SAW dengan mujahid fii sabilillah yang dijanjikan akan mendapat pertolongannya! Karena kata beliau, tiga golongan yang menjadi keharusan Alloh untuk membantu mereka adalah orang yang menikah untuk memelihara kesucian diri, budak yang hendak membayar kemerdekaan dirinya, dan orang-orang yang berperang di jalan Alloh. [HR Ahmad, Turmudzi, an-Nasa'i dan Ibnu Majah]

Tuh… Subhanallah khan? Nunggu apa lagi! Kalau udah siap lahir bathin, ikrarkan cinta dengan menikah saat ini! Jangan beraninya cuma bermain cinta sembunyi, diam-diam tapi gak punya nyali...
*Peace ^_^

Penyakit yang sering dialami perempuan..


Bismillah.......

Nangisuitis
Penyebab : Akibat terlalu sensitif.
Tanda dan gejala : bibir cemberut, mata kedip-kedip, mata bengkak, sapu tangan banjir, hidung meler, sering mengurung diri.
Komplikasi : terserang penyakit Curhatitis A.
Pengobatan : Penyakit ini bisa diobati dengan obat Tegaridol, OBH (Obat Berhati Hamba.

Curhatitis B
Tanda dan gejala : Bawaannya ingin bicara terus.
Komplikasi : rahasia orang lain bisa bocor, terkena Nangisuitis.
Penyakit ini bisa diarahkan positif jika ia bercuhatitis pada orang yang tepat, terutama pada Tuhan.

Shooping Syndrome
Tanda dan gejala : pengen jalan mulu, mata melotot.
Komplikasi : lidah ngiler, mulut nganga, dompet jadi tipis. Jika sudah masuk stadium 4(parah banget) dompet orang tua ikut menipis.
Pengobatan : Coba minum hematcold atau tablet PD (Pengendalian Diri).

Cerewetitis
Lebih parah dari Curhatitis B
Tanda gejala : bicara tidak mengandung titik koma, bicara muncrat.
Komplikasi : telinga tetangga bisa budek, dada orang-orang disekitarnya bisa jadi lebih halus karena sering mengelus.
Pengobatan : Lebih sering minum pil dengar dan pengurangan dosis tablet bicara.

Lamanian Dandanotis
tanda gejala : Selalu ingin diam depan cermin, tangan kiri gatal-gatal ingin pegang sisir, tangan kanan kram-kram ingin teplok-teplok pipi menggunakan bedak.
Komplikasi : menor, telat, orang yang menunggu berkarat, gak kebagian makanan.
Pengobatan : Minum segera Sari Bawak (Bagi Waktu) dan Taperi (tambah percaya diri). Untuk pria minum Toleransipil 230 sendok sehari sesudah dan sebelum makan.

Cemburunotomy
Tanda gejala : muka lonjong, tangan mengepal, ahli menukik.
Pengobatan : minum obat sirup prasangka baik tiga sendok sehari, Pil pengertian dan tablet selidiki dahulu.

Ngambekilation
Gejala : hampir sama dengan Cemburubotomy.
Pengobatan : Minum Sabaron dan Bersyukurinis.

♥ ♥ ♥ Kisah Jatuh Cinta Dalam Al-Qur’an ♥ ♥ ♥

♥ ♥ ♥ Kisah Jatuh Cinta Dalam Al-Qur’an ♥ ♥ ♥

Kisah Jatuh Cinta Dalam Al-Qur’an
وَقَالَ نِسْوَةٌ فِي الْمَدِينَةِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ تُرَاوِدُ فَتَاهَا عَنْ نَفْسِهِ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا إِنَّا لَنَرَاهَا فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ .
“Dan wani...Lihat Selengkapnya
♥ ♥ ♥ Kisah Jatuh Cinta Dalam Al-Qur’an ♥ ♥ ♥

Kisah Jatuh Cinta Dalam Al-Qur’an
وَقَالَ نِسْوَةٌ فِي الْمَدِينَةِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ تُرَاوِدُ فَتَاهَا عَنْ نَفْسِهِ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا إِنَّا لَنَرَاهَا فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ .
“Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata." (Q.S. Yusuf (12): 30)

Jatuh Cinta Dari Anugerah Ilahi
وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ .
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia jadikan diantara kalian mawaddah dan rahmah (rasa belas kasih). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” Q.S. ar-Rum (30): 21.

Mawaddah ditafsirkan dengan: 1) Rasa cinta –antar suami istri-. 2) Jimak. 3) Mencintai orang yang telah tua. (Tafsir Ibnu ‘Abdis Salam)
Jatuh Cinta Paling Mulia & Dahsyat
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ...
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Alloh; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah ….” Q.S. al-Baqarah (2): 165.

Bagaimana mencintai Alloh Swt? Alloh Swt & Rasul-Nya menjelaskan:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ .
“Katakanlah: "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi Muhammad saw), niscaya Alloh mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian." Alloh Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” Q.S. Ali ‘Imran (3): 31.

Sinyal-Sinyal Cinta
Manakala cinta telah menyelimuti hati sanubari, apa yang terjadi?
Adalah “muttafaq ‘alaih” bahwa manusia manakala jatuh cinta kepada seseorang, tentulah hatinya sangat terkait dengannya. Akibatnya, ia akan merasa rindu dahsyat manakala lama tak bersua. Hatinya bergemuruh tak karuan bila telah lama berpisah. Hati yang rindu tersebut hanya akan merasa lega manakala telah bersua dengan kekasihnya. Jika telah bersua, ia akan merasa tenang bila selalu berada di sampingnya, dan ia pun betah berlama-lama bersamanya. Sinyal cinta yang begitu kuat memang sangat mengikat hati. Dahsyat! Itulah gambaran cinta antar sesama makhluk bani Adam.

Demikian juga cinta hakiki orang beriman kepada Khaliq-nya; Alloh Swt, sebagaimana ditegaskan dalam surah al-Baqarah (2): 165 di atas. Ia merasa rindu untuk segera bersua Alloh Swt lewat shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Ia merasa betah berlama-lama bermunajat dengan Alloh Swt dalam shalat.

‘Atha` bercerita, “Aku dan Ubaid bin Umair mengunjungi ‘Aisyah ra, lalu Ibnu Umair berkata kepadanya, “Mohon Anda ceritakan kepada kami tentang sesuatu paling menakjubkan yang pernah Anda lihat dari Rasulullah saw.” ‘Aisyah ra diam sejenak, kemudian ia bercerita, “Suatu malam, Rasulullah saw bersabda: “Hai Aisyah, biarkanlah malam ini aku beribadah kepada Rabbku”. Kujawab: “Demi Alloh, sungguh aku suka dekat dengan Anda, namun aku juga menyukai segala yang menggembirakan Anda”. Lalu beliau berdiri, lalu bersuci kemudian shalat. Lalu beliau tidak henti-hentinya menangis hingga pangkuannya basah kuyup. Saat itu beliau dalam posisi duduk, dan tidak henti-hentinya menangis hingga janggutnya basah, kemudian menangis terus hingga tanah pun juga basah oleh air mata beliau. Lalu Bilal datang untuk memberitahu telah tibanya waktu shalat shubuh. Saat Bilal melihat beliau menangis, ia bertanya, “Wahai Rasulullah, Anda menangis?! Padahal Alloh telah mengampuni segala dosa yang telah lewat.” Beliau menjawab, “Tidakkah seharusnya aku menjadi hamba yang senantiasa bersyukur? Sungguh malam ini telah turun kepadaku suatu ayat; sungguh celaka siapapun yang membacanya tanpa bertafakkur memahaminya, yaitu ayat (yang artinya): Sesungguhnya dalam penciptaan langit-langit dan bumi … (QS. Ali ‘Imran (3): 190). HR Ibnu Hibban dengan sanad shahih atas syarat Muslim.

Saat Santri Jatuh Cinta
Manakala cinta kepada Alloh Swt betul-betul ada di dalam hati, maka secara otomatis tanda cinta tersebut akan tampak pada anggota badan. Dengan kata lain, lahiriah seseorang yang mencintai Alloh Swt pastilah menampakkan isi batinnya. Bagaimana itu?

Lahiriahnya pastilah dihiasi dengan sunnah-sunnah Nabi saw. Dari rambut hingga kakinya ia hiasi dengan sunnah-sunnah Nabi saw. Amaliahnya dari pagi hingga petang pun juga dia hiasi dengan sunnah-sunnah Nabi saw. Itulah tanda cinta hakiki kepada Alloh Swt.

Jatuh Cinta Menggebu-Gebu Dahsyat
Rasulullah saw bersabda:
مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ .
“Termasuk umatku yang paling dahsyat cintanya kepadaku adalah beberapa orang yang hidup sepeninggalku; salah satu dari mereka sangat ingin melihatku (meskipun harus menebus) dengan keluarga dan hartanya.” HR Muslim, dari hadits Abu Hirr ghafarallahu lahu wa li ummih.
Ulama menegaskan, “Tanda mencintai Nabi saw adalah dengan mengikuti sunnah-sunnah beliau dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.”

Berikut ini dikupas sebagian kecil sunnah Nabi saw sehari-hari untuk menghiasi diri yang mencintai Nabi saw., yang mencakup beberapa hal berikut:
1. Celana Pecinta Rasulullah saw.
2. Mata Pecinta Rasulullah saw.
3. Tidur Pecinta Rasulullah saw.
4. Makan Pecinta Rasulullah saw.
5. Shalat Tahajjud Pecinta Rasulullah saw.
6. Amaliah Selepas Shubuh Pecinta Rasulullah saw.
7. Amaliah Selepas Maghrib Pecinta Rasulullah saw.
8. Amaliah Selepas Isya’ Pecinta Rasulullah saw.

.: Celana Pecinta Rasulullah saw :.
عَنِ العَلاَءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيْهِ قَالَ، سَأَلْتُ أَبَا سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ عَنِ الإِزَارِ، فَقَالَ: عَلَى الخَبِيْرِ سَقَطْتَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :)إِزْرَةُ المُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ، وَلاَ حَرَجَ أَوْ لاَ جُنَاحَ فِيْمَا بَيْنَهُ وَ بَيْنَ الكَعْبَيْنِ، مَا كَانَ أَسْفَلُ مِنَ الكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِى النَّارِ، مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللهُ إِلَيْهِ(.
“Dari Al-‘Ala’ bin Abdurrahman, dari bapaknya dia berkata, Aku bertanya kepada Abu Sa’id Al-Khudri tentang kain sarung, lalu dia berkata, “Kepada orang yang pandai engkau bertanya.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan kain sarung seorang muslim hendaknya sampai tengah-tengah betis, dan tidak mengapa atau tidak dosa panjang pakaian antara pertengahan betis dan mata kaki, pakaian yang lebih rendah dari mata kaki, maka (tempatnya) di dalam neraka, barang siapa menyeret kain sarungnya dalam keadaan sombong, (maka) Allah tidak akan memandangnya (dengan belas kasih).” HR.Ahmad dan Abu Dawud; hadits shahih.

.:Mata Pecinta Rasulullah saw:.
Rasulullah saw biasa memakai celak mata sebelum tidur malam hari. 3 olesan celak untuk mata kanan, dan 2 olesan celak untuk mata kiri. Hadits shahih menegaskan:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ لَهُ مُكْحُلَةٌ يَكْتَحِلُ بِهَا كُلَّ لَيْلَةٍ ثَلاثَةً فِي هَذِهِ وَثَلاثَةً فِي هَذِهِ.
Nabi saw memiliki alat celak; beliau memakai celak tiap malam; 3x untuk ini (mata kanan) dan 3x untuk ini (mata kiri). HR Turmudzi dari hadits Ibnu ‘Abbas ra; hadits hasan, namun lafal “3x untuk mata kiri” adalah dha’if. Yang shahih adalah:
كَانَ يَكْتَحِلُ فِي عَيْنِهِ الْيُمْنَى ثَلاَثَ مَرَّاتٍ وَ الْيُسْرَى مَرَّتَيْنِ .
“Nabi saw biasa memakai celak; 3X untuk mata kanan, dan 2X untuk mata kiri.” HR Ibnu Sa’d.

.:Tidur Pecinta Rasulullah saw:.
Kapan Rasulullah saw tidur? Pukul berapakah?
كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ وَ يُحْيِي آخِرَهُ .
“Nabi saw biasa tidur di awal malam, kemudian menghidupkan akhir malam.” HR Ibnu Majah, dari hadits ‘Aisyah ra; SHAHIH.

Apa yang disunnahkan menjelang tidur selain berwudhu?

إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِى مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ ثُمَّ لْيَضْطَجِعْ عَلَى شِقِّهِ الأَيْمَنِ ثُمَّ لْيَقُلْ بِاسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ جَنْبِى وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِى فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ .
"Bila seseorang dari kalian telah menuju ke tempat peraduannya, hendaklah dia membersihkan tempat tidurnya dengan ujung sarungnya bagian atas, sebab dia tidak tahu apa yang ada di atas tempat tidurnya, kemudian hendaklah dia berbaring atas lambungnya bagian kanan, kemudian hendaklah dia membaca doa (yang artinya): "Dengan Nama-Mu wahai Rabb, aku letakkan lambungku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Bila Engkau menahan jiwaku (mematikanku) maka belaskasihanilah ia, dan bila Engkau melepasnya maka jagalah ia dengan penjagaan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih." Muttafaqun 'alaih dari hadits Abu Hirr ra.

Ayat apa yang musti dibaca menjelang tidur?

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه – قَالَ: قَالَ (الآتي) إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . وَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ » .
Abu Hurairah ra bercerita, "Pencuri itu menasihatiku: Bila Anda telah menuju tempat peraduan, maka bacalah ayat Kursi, pasti senantiasa ada penjaga dari Alloh bersamamu, dan tidak ada setan yang dapat mendekatimu hingga waktu pagi." Nabi saw bersabda, "Dia berkata benar kepadamu padahal dia pengibul dahsyat. Dia adalah setan." HR Bukhari.

Wirid apa pula yang musti dibaca menjelang tidur?

أَنَّ فَاطِمَةَ أَتَتِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- تَسْأَلُهُ خَادِمًا وَشَكَتِ الْعَمَلَ فَقَالَ « مَا أَلْفَيْتِيهِ عِنْدَنَا ». قَالَ « أَلاَ أَدُلُّكِ عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكِ مِنْ خَادِمٍ تُسَبِّحِينَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَتَحْمَدِينَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَتُكَبِّرِينَ أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ حِينَ تَأْخُذِينَ مَضْجَعَكِ ».
Fathimah mendatangi Nabi saw untuk meminta seorang pembantu, dan dia mengadukan pekerjaan (yang memberatkannya). Beliau menjawab, "Tidak ada pembantu di sini." Lalu beliau bersabda lagi, "Maukah kutunjukkan sesuatu yang lebih baik bagimu daripada pembantu? Yaitu kamu membaca tasbih 33x, tahmid 33x, dan takbir 34x, saat mengambil tempat tidurmu." Muttafaqun 'alaih dari hadits Abu Hirr ra.

Bagaimana posisi tidur yang sesuai sunnah (baca: berpahala)?

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْقُدَ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى تَحْتَ خَدِّهِ ثُمَّ يَقُولُ « اللَّهُمَّ قِنِى عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ ». ثَلاَثَ مِرَارٍ .
"Rasulullah saw bila hendak tidur, beliau meletakkan telapak tangan kanan di bawah pipi beliau kemudia membaca doa (yang artinya): Ya Alloh, jagalah aku dari siksa-Mu di hari Engkau membangkitkan para hamba-Mu. Dibaca 3x." HR Abu Dawud dari hadits Hafshah ra & Turmudzi dari hadits Hudzaifah ra dan Bara` ra; hadits shahih

.:Makan Pecinta Rasulullah saw:.
Rasulullah saw tidak pernah makan di atas meja makan. Tidak ada meja makan di dalam rumah beliau yang sempit itu! Sempit? Ya! Atap rumah beliau dapat digapai dengan tangan. Karena itulah Alloh Swt menyebut rumah-rumah istri Nabi saw dengan al-hujurat (bilik-bilik), karena kecil bagai bilik, bukan bagai rumah seperti biasanhya.

كَانَ يَجْلِسُ عَلَى اْلأَرْضِ، وَيَأْكُلُ عَلَى اْلأَرْضِ، وَيَعْتَقِلُ الشَّاةَ، وَيُجِيبُ دَعْوَةَ الْمَمْلُوكِ عَلَى خُبْزِ الشَّعِيْرِ .
Nabi saw biasa duduk di atas tanah, makan di atas tanah, mau mengikat kambing-kambing, dan bersedia mendatangi undangan seorang budak untuk dijamu roti dari gandum. HR Thabarani dari hadits Ibnu ‘Abbas ra; hadits shahih.

كَانَ يَرْدِفُ خَلْفَهُ، وَيَضَعُ طَعَامَهُ عَلَى اْلأَرْضِ، وَيُجِيبُ دَعْوَةَ الْمَمْلُوكِ، وَيَرْكَبُ الْحِمَارَ .
Nabi saw biasa memboncengkan orang di belakang beliau, meletakkan makanannya di atas tanah, bersedia menyambut undangan seorang budak, dan rela menunggang keledai. HR Hakim dari hadits Anas ra; hadits shahih.

.:Shalat Tahajjud Pecinta Rasulullah saw:.
Kapan Rasulullah saw bangun dari tidurnya?

كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ وَ يُحْيِي آخِرَهُ .
“Nabi saw biasa tidur di awal malam, kemudian menghidupkan akhir malam.” HR Ibnu Majah dari hadits ‘Aisyah ra; SHAHIH.

كَانَ إِذَا سَمِعَ الصَّارِخَ قَامَ فَصَلَّى .
"Adalah Nabi saw bila mendengar ayam berkokok, beliau bangun lalu shalat." HR Bukhari dari hadits 'Aisyah ra.

رُوِيَ أَنَّ لُقْمَانَ قَالَ ِلابْنِهِ: يَا بُنَيَّ لاَ تَكُنْ أَعْجَزَ مِنَ الدِّيْكِ فَإِنَّهُ يُصَوِّتُ بِاْلأَسْحَارِ وَ أَنْتَ نَائِمٌ الجنة.
"Diriwayatkan bahwa Luqman (al-Hakim) menasihati putranya, "Duhai putraku, janganlah engkau lebih lemah daripada ayam jago, ia telah berkokok di waktu sahur sementara engkau masih terlelap."

Berapa juz yang sebaiknya dibaca dalam tahajjud tiap malam?

مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ .
“Siapapun membaca 100 ayat dalam 1 malam, niscaya dicatat mendapatkan (pahala) shalat sepanjang malam." HR Ahmad, dari hadits Tamim ra; shahih. (Sanad Ahmad dha’if karena Sulaiman bin Musa al-Asydaq tidak berjumpa dengan Katsir bin Murrah. Namun hadits ini hasan lighairihi)

مَنْ قَامَ بِعَشْرِ آيَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِينَ وَمَنْ قَامَ بِمِائَةِ آيَةٍ كُتِبَ مِنْ الْقَانِتِينَ وَمَنْ قَامَ بِأَلْفِ آيَةٍ كُتِبَ مِنْ الْمُقَنْطِرِينَ .
"Siapa saja yang melakukan qiyamullail dengan (membaca) 10 ayat niscaya tidak dicatat dalam kelompok kaum lalai, dan siapa pun yang melakukan qiyamullail dengan (membaca) 100 ayat niscaya dicatat dalam kelompok orang-orang taat, dan siapa jua pun yang melakukan qiyamullail dengan (membaca) 1.000 ayat niscaya ditulis dalam kelompok orang-orang yang mendapat pahala berlipat-lipat." HR. Abu Dawud dll dari hadits 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash ra, hadits shahih.

Jika demikian, sebaiknya berapa rekaat shalat tahajud kita?

قَالَتْ عَائِشَة: ... لَمْ يَكُنْ يُوْتِرُ بِأَنْقَصَ مِنْ سَبْعٍ وَ لاَ بِأَكْثَرَ مِنْ ثَلاَثِ عَشْرَةَ .
'Aisyah berkata, "Tidaklah Rasulullah melakukan shalat witir (shalat malam) lebih sedikit dari 7 rekaat." HR Abu Daud dll dengan sanad yang baik. (Shalat at-Tarawih hlm. 96)

عن أبي ذر قال: ثلاثة يستنير الله إليهم رجل قام من الليل وترك فراشه ودفاءه ثم قام يتوضأ فأحسن الوضوء ثم قام إلى الصلاة فيقول الله للملائكة: ما حمل عبدي على هذا أو على ما صنع؟ فيقولون: أنت أعلم. فيقول: أنا أعلم ولكن أخبروني فيقولون: خوفته شيئا فخافه ورجيته شيئا فرجاه. قال فيقول: فإني اشهدكم أني قد أمنته مما خاف وأعطيته ما رجا .
Abu Dzarr ra berkata, “Ada 3 orang yang Alloh bersinar kepada mereka, yaitu seorang lelaki yang bangun malam dan meninggalkan tempat tidur dan selimutnya, kemudian dia berdiri melakukan wudhu secara baik, kemudian berdiri melakukan shalat, maka Alloh betanya kepada para malaikat, “Apa yang menyebabkan hamba-Ku melakukan ini?” Mereka menjawab, “Engkau lebih tahu.” Alloh berkata, “Aku memang lebih tahu, tetapi beritahulah Aku.” Mereka jawab, “Engkau menakutinya dengan sesuatu maka ia pun takut, dan Engkau memberinya suatu harapan maka ia pun mengharapkannya.” Alloh berkata, “Aku mempersaksikan kepada kalian bahwa Aku pasti memberikan keamanan kepadanya dari apa yang ia takuti dan Aku pasti memberikan kepadanya apa yang ia harapkan.” HR Abdur Razzaq. (Syaikh ‘Ishamuddin ash-Shabithi berkomentar, “Ini adalah riwayat mauquf (perkataan sahabat Nabi saw) yang dha’if. Para perawinya tsiqat tetapi Sa’id bin Iyas al-Jurairi al-Bashri mukhtalith (rusak hafalannya) selama 3 tahun sebelum wafat.” Syaikh Mukhtar as-Syanqithi az-Zahid berkata dalam syarah Umdatul Ahkam di Masjid Nabawi, “Riwayat ini dinilai hasan oleh sebagian ulama`”) Wallahu A’lam.

.:Amaliah Selepas Shubuh Pecinta Rasulullah saw:.
Waktu ba’da shubuh adalah waktu emas! Bagaimana tidak?!
بُورِكَ ِلأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا .
“Telah dibarokahi bagi umatku pada waktu paginya (sebelum terbit matahari).” HR Thabarani dari hadits Abu Hirr ra ; SHAHIH.

Maka, sebaiknya amalan apakah untuk menghiasi waktu ini?

لأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلاَةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ وَلأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً ».
“Sungguh bahwa aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Alloh sejak shalat shubuh hingga terbit matahari, jauh lebih kusukai daripada aku memerdekakan empat orang dari keturunan Isma'il. Dan sungguh bahwa aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Alloh sejak shalat asar hingga terbenam matahari, jauh lebih kusukai daripada aku memerdekakan empat orang.” HR Abu Dawud dari hadits Anas ra; hadits hasan.

Imam Nawawi menulis dalam Shahih Muslim:

باب فَضْلِ الْجُلُوسِ فِى مُصَلاَّهُ بَعْدَ الصُّبْحِ وَفَضْلِ الْمَسَاجِدِ .
(Bab: Keutamaan Duduk di Tempat Shalat Selepas Shubuh, dan Keutamaan Masjid-masjid). Bab ini memuat hadits Simak ra berikut:
عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ قَالَ قُلْتُ لِجَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ أَكُنْتَ تُجَالِسُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ نَعَمْ كَثِيرًا كَانَ لاَ يَقُومُ مِنْ مُصَلاَّهُ الَّذِى يُصَلِّى فِيهِ الصُّبْحَ أَوِ الْغَدَاةَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ قَامَ .
Simak bin Harb bertanya kepada Jabir ra, “Apakah Anda biasa duduk bersama Nabi saw?” Dijawab, “Tentu, dan sering. Beliau tidak bangkit dari tempat ia shalat shubuh hingga matahari terbit. Jika telah terbit, barulah beliau berdiri.” HR Muslim.

Mengapa Nabi saw suka berdzikir di masjid tiap ba’da shubuh?

« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ ». قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ. قَالَ وَسَأَلْتُ مُحَمَّدَ بْنَ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِى ظِلاَلٍ فَقَالَ هُوَ مُقَارِبُ الْحَدِيثِ. قَالَ مُحَمَّدٌ وَاسْمُهُ هِلاَلٌ .
“Siapapun yang shalat shubuh dalam jamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Alloh hingga terbit matahari, kemudian shalat dua rekaat, dia mendapatkan seperti pahala haji dan umrah, secara sempurna, sempurna, dan sempurna.” HR Turmudzi dari hadits Anas ra, dan beliau menilai hadits ini hasan gharib, sementara Syaikh al-Albani menilainya hasan.

.:Amaliah Selepas Maghrib Pecinta Rasulullah saw:.
Tiada diperselisihkan bahwa masjid adalah tempat paling mulia di atas muka bumi. Karena itulah orang-orang mulia mencintai masjid dan gemar berada di masjid. Terutama, selepas maghrib hingga isya’!

صَلَّيْنَا الْمَغْرِبَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ قُلْنَا لَوْ جَلَسْنَا حَتَّى نُصَلِّىَ مَعَهُ الْعِشَاءَ. فَجَلَسْنَا فَخَرَجَ عَلَيْنَا فَقَالَ «مَا زِلْتُمْ هَا هُنَا». قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّيْنَا مَعَكَ الْمَغْرِبَ ثُمَّ قُلْنَا نَجْلِسُ حَتَّى نُصَلِّىَ مَعَكَ الْعِشَاءَ قَالَ «أَحْسَنْتُمْ أَوْ أَصَبْتُمْ». فَرَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ وَكَانَ كَثِيرًا مِمَّا يَرْفَعُ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ «النُّجُومُ أَمَنَةٌ لِلسَّمَاءِ فَإِذَا ذَهَبَتِ النُّجُومُ أَتَى السَّمَاءَ مَا تُوعَدُ وَأَنَا أَمَنَةٌ لأَصْحَابِى فَإِذَا ذَهَبْتُ أَتَى أَصْحَابِى مَا يُوعَدُونَ وَأَصْحَابِى أَمَنَةٌ لأُمَّتِى فَإِذَا ذَهَبَ أَصْحَابِى أَتَى أُمَّتِى مَا يُوعَدُونَ»
“Kami shalat maghrib bersama Rasulullah saw, kemudian kami berkata, “(Alangkah baiknya) seandainya kita duduk hingga shalat isya’ bersama beliau.” Maka kami pun duduk (di masjid), lalu beliau keluar menjumpai kami, lalu bersabda, “Kalian masih di sinikah?” Kami jawab, “Wahai Rasulullah, kami telah shalat maghrib, kemudian kami berkata: (Alangkah baiknya) seandainya kita duduk hingga shalat isya’ bersama Anda.” Beliau bersabda, “Kalian berbuat baik (atau) kalian tepat”. Lalu beliau meng-angkat kepala ke langit lalu bersabda, “Bintang-bintang adalah amanah bagi langit. Bila bintang-bintang lenyap, pastilah langit didatangi sesuatu yang telah dijanjikan kepadanya. Sedang aku adalah amanah bagi para sahabatku, maka bila aku telah tiada, tentulah datang kepada mereka sesuatu yang telah dijanjikan kepada mereka. Sementara para sahabatku adalah amanah bagi umatku, maka bila para sahabatku telah tiada tentulah datang kepada umatku sesuatu yang telah dijanjikan kepada mereka.” HR Muslim.

Banyak orang terkenal di atas muka bumi, hingga namanya disebut di Negara lain, akan tetapi ternyata tidak ada satu pun penghuni langit yang mengenali kebajikan-kebajikan dan amalan shalihnya. Apalah artinya terkenal di dunia yang fana ini ?!?

.:Amaliah Selepas Isya’ Pecinta Rasulullah saw:.
Tilawah Al-Qur’an selalu menghiasi malam Rasulullah saw. Tidak hanya saat bangun tidur, namun juga sebelum tidur beliau!

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ لاَ يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ (الم تَنْزِيلُ) وَ (تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ ).
Dari Jabir ra, bahwa Nabi saw tidak tidur hingga membaca surah Alif Lam Mim Tanzil (surah as-Sajdah) dan surah Tabâraka (surah al-Mulk). HR Turmudzi; hadits shahih.

قَالَتْ عَائِشَةُ رضى الله عنها كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ الزُّمَرَ وَبَنِى إِسْرَائِيلَ.
'Aisyah ra berkata, "Nabi saw tidak tidur hingga membaca surah az-Zumar dan surah Bani Isra`il (surah al-Isra`). HR Turmudzi dengan isnad yang jayyid (baik).

Penulis: Ust. Abu Zaidan Al-Mahfoudz.

KUIKHLASKAN DIRIMU UNTUKNYA

KUIKHLASKAN DIRIMU UNTUKNYA



Cinta adalah sebuah fitrah yang tiada terkira gejolaknya. Karena cinta kita bisa melakukan segalanya. Untuk cinta kita rela berkorban bahkan mengorbankan cinta itu sendiri demi tujuan yang lebih mulia. Artikel ini mengisahkan sepasang aktivis dakwah kampus yang saling mencinta namun mengikhlaskan cintanya pada orang yang dicintainya untuk Allah.

Seorang akhwat berproses dalam kemajuan dakwah yang pesat. Perlahan-lahan dirinya yang sederhana menjadi bunga yang merekah di ladang dakwah. Dia mengerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk berjuang di jalan-Nya. Seakan-akan dia selalu melihat surga di ujung sana, menantinya dengan sepenuh senyuman cinta. Ia bergerak dengan suka cita sambil terus belajar mengeja ayat-ayat-Nya.

Perlahan-lahan dia mulai memasuki arena dakwah kampus yang sarat dengan ta'awun antara ikhwan-akhwat. Dia harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang dramatis ini. Yang awalnya ia hanya bekerja sendirian kini ada partner dakwah ikhwan yang menemani. Bersama dengan aktivis yang lain mereka bergerak melakukan perubahan-perubahan kecil demi terciptanya kampus yang rindu Ilahi. Pepatah petitih jawa mengatakn, "Trisno jalaran seko kulino." Maka singkatnya dalam hati kedua aktivis ini timbullah cinta, cinta kepada selain jenis yang merupakan fitrah tak terhingga.

Mereka saling mengetahui satu sama lain karena lingkungan tanpa sengaja menceritakan. Mereka mengenal satu sama lain karena Allah tanpa sadar menyatukan. Keduanya berada dalam lingkaran virus yang menelan banyak korban dari kalangan aktivis dakwah. That's VMJ or Virus merah Jambu.

Ikhwan juga telah berubah dari yang dulunya bisa menjaga pandangan kini mulai menatap penuh perhatian dari kejauhan. Yang awalnya tegas kini jadi lebih lembut dan penuh canda. Beruntung Allah masih menjaga separuh hati mereka sehingga mereka masih menjaga jarak satu dengan yang lainnya walau ekspresi dan segala isyarat menandakan pertautan tak tampak diantara keduanya. Ya... keduanya telah menaruh harap pada yang lainnya...

Akhwat bagaikan tersadar dari mimpi panjang... Ia sadar cinta ini terlarang. Cinta ini menimbulkan bersitan-bersitan aneh kala melakukan kerja-kerja dakwah hingga akhirnya merobohkan pondasi dakwah itu sendiri. Ia sadar kini harapannya telah tertumpu pada satu dosa yang terselubung, dosa niat berbuat bukan lagi karena ridunya pada surga. Kini ia melakukannya demi cinta pada selain-Nya. Ia ingin melepaskan, tapi entah kenapa sulit sekali melakukan... Selalu ada celah kecil yang membuat mereka tanpa sengaja bertemu dan bekerjasama lagi. Walau pintu-pintu hati telah dikunci rapat untuknya, tetapi selalu ada kunci lainnya yang membuka gerbang cinta itu lagi. Kunci itu adalah harapannya pada sang ikhwan untuk menjadi pendamping hidupnya kelak. Entah kenapa muncul harapan itu. Padahal selama ini mereka tiada pernah berkomunikasi melainkan ketika ada agenda dakwah. Padahal mereka menjaga jarak dalam keseharian, tiada pernah melakukan tindakan maksiat fisik. Tapi akhirnya akhwat tersadar... mereka telah melakukan maksiat hati yang lebih parah akibatnya daripada maksiat fisik. Dan maksiat hati yang ia lakukan adalah menaruh harapan pada ikhwan itu sehingga seluruh pondasi amal bukan lagi karena Allah. Ya Ilahi rabbi... ampunilah hamba... rintihnya dalam keremangan malam...

Setiap malam akhwat berdoa agar dirinya terjauh dari itu semua. Isak tangis menemani malam-malamnya kala meminta. Ia merintih dalam bisu... Ia mengakui pada Yang Maha Mengetahui segala isi hati, bahwa ia memang sulit melepaskan ikhwan yang telah bersemayam di hatinya, tapi ia juga ingin membuangnya jauh-jauh dari segala harapnya. Ia menangis karena ia terlalu lemah untuk meminta sesuatu yang bertentangan dengan hatinya. Ia meminta dijauhkan dari ikhwan itu padahal ia tahu persis ia telah terlajur mencintai ikhwan itu dari relung hatinya. Ikhwan yang bertalenta itu telah menjadi bagian hatinya... Tapi ia tidak bisa meninggalkan ikhwan itu menetap di hatinya... Ia harus melepaskan ikhwan itu dari hatinya, demi cintanya pada Sang Khalik. Ia akan mengikhlaskan ikhwan itu kepada Allah... Jika mereka harus berpisah maka ia rela berpisah demi Allah, walau hati perih terasa meniggalkan jejak-jejak yang telah ternoda.

Tetapi ternyata sangatlah sulit melepaskan harapan yang telah ada, walau bukan karena-Nya. Berulangkali akhwat terjatuh dan tertatih dalam isak dan tangis. Meminta agar dijauhkan dari sesuatu yang ingin dimilikinya. Tapi karena ia takut pada Allah dan terlalu cinta pada-Nya, maka ia tak pernah berhenti meminta. Bahkan ia meminta... gantikan saja hatinya yang telah ternoda dengan hati yang lain, hati yang suci seputih kabut, hati milik para bidadari surga. Tapi apakah mungkin hadiah itu diberikan Allah pada-Nya? Sedang ia hanyalah seorang manusia yang bergelimang dosa tak tampak. Bersitan itu telah menimbulkan hatinya hitam sepekat arang. Masihkah ada pintu surga yang bisa kulalui, wahai Rabb??? Batin sang akhwat dalam hatinya...

Perlahan malam menggantikan siang dan mentari berganti rembulan. Telah berjuta kali hatinya meminta, lalu ia terjatuh dan merangkak dalam kegelapan. Harapannya timbul tenggelam karena sang ikhwan terus menatapnya dari balik hijab dan menunggunya mengucapkan kata yang sama. Tapi sang akhwat tiada merasa perlu mengatakannya karena cinta yang dia berikan kepada ikhwan itu telah ternoda oleh nafsu. Akhwat hanya berharap ada secercah cahaya yang memberinya kekuatan untuk bangkit. Bangkit dari harapan tak bertepi yang melahirkan fenomena kehidupan. Akhirnya Allah mengabulkan pintanya dalam cahaya remang misyqat bening di tembok surga...

Kini akhwat tahu bahwa dirinya tak lagi menjadi harapan bagi sang ikhwan... Alam menceritakan bahwa sang ikhwan telah ghadul bashar bahkan dari jarak ribuan kilometer. Bahwa sang ikhwan telah tegas seperti sedia kala ketika harus berhadapan dalam agenda dakwah. Bahwa sang ikhwan semakin khusyuk dalam munajat dan ikhtiyarnya mendekati Allah. Bahwa sang ikhwan telah menjadikan Allah sebagai tumpuannya dalam setiap sujud dan takbir. Bahwa sang ikhwan semakin karib dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan tadabburnya. Subhanallah...

Perlahan airmata akhwat menitik mendengar alam mengisahkan. Akhwat tahu ia sedih sekali mengetahui kini dirinya tiada lagi yang mencinta, tapi ia juga bahagia dirinya yang dhoif dan fana ini tak mengotori hati ikhwan yang khusyuk bermunajat pada Sang Ilahi Rabbi. Kini ia tahu bahwa mereka saling mengikhlaskan satu sama lainnya karena cinta mereka pada Allah. Mereka ada untuk Allah dan akan selamanya seperti itu. Kini hijab hijau yang terhampar diantara keduanya panjang terbentang dan tidak akan terbuka selama-lamanya kecuali takdir Allah mengatakan berbeda.


Akhwat itu tersenyum pada Allah dalam tangis malamnya. Akhwat itu menangis haru pada Allah dalam relung hatinya. Andai mereka tahu rasanya mengikhlaskan kekasih yang dicinta demi Allah, maka tiada lagi Virus Merah Jambu mengantarkan para aktivis dakwah lain ke panasnya bara neraka. Thanks a lot Allah... Engkau selamatkan hamba dari panasnya bara neraka. Semoga hamba layak menjadi bidadari surga-Mu... kata akhwat itu dalam hati. Akhwat itu lalu memberikan senyuman manis pada dunia dan ia terlelap di sajadah tuanya untuk selama-lamanya..